Kode Iklan

Kamis, 05 November 2020

STOP PRESS !!

TAHTA DI TIMUR JAWA, Catatan Konflik dan Pergolakan Pada Abad Ke-13 Sampai Abad Ke-16"

Buku ini sudah terbit tahun 2018 dan mencoba eksis di antara karya para sejarawan lainnya. Alhamdulillah, ternyata banyak yang respon dan antusias menyambutnya.
Saya berharap buku ini menjadi bahan kajian kritis ketika memasuki ranah 'uji publik' dan diharapkan sebagai salah satu buku referensi sebagaimana buku sebelumnya.

Bertemakan sejarah tentang Jawa Timur pertama yang beredar untuk masyarakat luas, diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor (besar) di Yogyakarta.

Buku ini merekam jejak tentang peristiwa dari sebuah entitas kawasan yang paling gawat pada abad ke-13 hingga 16, yakni Timur Jawa. Zona yang identik dengan 'grand narrative Majapahit' dan selalu menarik untuk dibahas.

Permasalahan tahta sebagai musabab utama dan menjadi persoalan krusial yang tidak kunjung usai selalu mendera Timur Jawa hingga abad ke-16. Meskipun telah runtuh, menurut Dr. Soemarsaid Moertono (2017), Majapahit seolah memiliki 'andaru', 'pulung' yang diakui para raja menitis pada kekuasaan barunya sebagai “rembesing madu, trahing kusuma”. Uniknya, ketika para raja dan pemangku kekuasaan monarki Demak, Mataram, Blambangan, Pasuruan, Panarukan, dan lainnya dengan latar sektarian justru berebut dan mewarisi tradisi suksesi berdarah itu sebagai bagian dari pertaruhan ego dan harga diri.

Di saat kekuasaan itu tergenggam, para penguasa akan berupaya mengepakkan sayap hegemoninya untuk sebuah gengsi dan legitimasi dengan berbagai dalih. Sehingga terjadilah ekspansi, invasi dan penyelesaian akhir konflik dengan perang !

Tidak seperti buku ilmiah sejarah yang pada umumnya rumit, buku ini mudah dicerna karena bahasanya lugas dan diracik dengan 'bumbu' sederhana, meskipun dari beberapa catatan asing. Sumber-sumber itu dianalisa, dikonklusi dan disuguhkan dengan eksplanasi runut menyoal berbagai konflik dan pergolakan di kawasan Jawa Timur. 

Sumber ini juga menyibak naskah tradisi tentang pertikaian pada masa imperium Majapahit, Lamajang-Tigang Juru, Sadeng, Blambangan dan Panarukan dalam sengkarut 'ontran-ontran' politik, perang, pemberontakan dan kemelut berkepanjangan. Dimana kemudian memunculkan para 'conquestador' Eropa yang pada akhirnya ikut meramaikan situasi Tatar Wetan, serta menancapkan hegemoninya di tanah yg terkenal subur ini.

Buku yang terlahir dari hasil kajian intensif dengan data tekstual dari bermacam referensi untuk menganalisa peristiwa konflik politik pada era monarki Klasik hingga masa Islam dan Kolonial.

Pembaca, jika berminat silahkan berburu ke toko buku Gramedia, Togamas dan Gunung Agung di seluruh Indonesia. Atau bisa dapatkan secara online di Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Shopee, Bukabuku, Bukukita, Sukabuku, dll.nya.

Penulis        : Zainollah Ahmad
Pengantar   : Dr. Retno Winarni, M.Hum
Tebal buku  : 324 halaman
Kertas isi     : Bookpaper
Penerbit      : Matapadi Pressindo, DIY
ISBN           : 786021 63433
 
Salam literasi !!