Kode Iklan

Senin, 23 September 2019

BUKU TERBARU

SALAM LITERASI !!!

Telah terbit buku "Mencari Çūra-bhaya: Telaah Historis Peradaban Surabaya Dari Airlangga hingga Hayam Wuruk."

Untuk kali kedua, Forum Komunitas Bhattara Saptaprabhu melalui penulisnya Yebqi Farhan, S.Pd me-launching buku terbarunya. Namun lain dari buku pertama yang diterbitkan secara Indie, buku kedua ini diterbitkan secara Mayor (penerbit besar).


Surabaya sebagai kota ke- 2 di Indonesia memiliki sejuta keelokan serta keunikan yang membuat setiap orang berdecak kagum. Keunikan itu terpancar dari karakteristik kota Surabaya yang tercermin dalam segala hal khususnya mengenai sejarah Surabaya yang tiada habisnya untuk diperbincangkan.
Surabaya telah dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai kota pahlawan karena tanggal 10 Nopember 1945 silam pasukan Inggris mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan “Arek-Arek Suroboyo” meskipun akhirnya Surabaya dapat dikuasai. Tetapi sifat heroik pejuang Surabaya tidak terkalahkan oleh hujan peluru serta bombardir yang dijatuhkan oleh pihak sekutu, mereka tidak menghiraukan apapun yang terjadi. Bagi mereka, mempertahankan kemerdekaan adalah suatu tujuan utama yang selalu terpancar dalam harapan dan berkecamuk dalam ingatan.

Melalui penelitian ini, penulis mengakui kesejarahan Surabaya yang amat panjang dan cukup seksi untuk dikaji. Penulis memiliki fakta yang agak berbeda, bahwa kisah heroik Surabaya telah dimulai sejak masa silam tepatnya ketika feodalisme mengepakkan sayapnya di Nusantara. Ketika masa Majapahit, Surabaya adalah pintu gerbang memasuki kerajaan hingga akhirnya muncullah pengusiran tentara Tartar melalui pelabuhan Hujunggaluh pada tangal 31 Mei 1293 M. Tanggal itulah yang dijadikan dasar Hari Jadi Surabaya hingga sekarang.

Peradaban Surabaya cukup unik untuk diteliti, khususnya ketika pemerintahan Airlangga hingga Hayam Wuruk (1019-1389 M) sebab dalam masa tersebut Surabaya tidak luput dari peristiwa-peristiwa bersejarah seperti dijadikannya Surabaya sebagai 'jayacihna' (lambang kemenangan) dan bandar dagang terbesar Timur Jawa pada masanya. Peran Surabaya sangat vital bagi kerajaan-kerajaan besar yang dimulai sejak perpindahan Mpu Sindok hingga berdirinya kerajaan Majapahit sebagai simbol kerajaan Hindu terbesar di Indonesia dan Surabayalah sebagai penyokong utamanya.
Dari segi keagamaan, sejak masa Airlangga Surabaya telah memiliki bangunan suci semacam kuthi (tempat berkumpulnya para pendeta) sebagai tempat berlangsungnya peribadatan di kota pesisir. Meskipun sekarang tidak terlihat lagi, namun tempat peribadatan ini menjadi suatu tolak ukur religiusitas masyarakat Surabaya di masa lampau. 

Tidak kalah uniknya di bidang politik, Surabaya (Hujungaluh) telah ada sejak masa Mataram. Uraian beberapa prasasti di dalamnya membuktikan bahwa Surabaya diakui secara politis keberadaannya oleh kerajaan-kerajaan besar di Indonesia. Dalam literatur asing dan letaknya yang strategis, Surabaya dijadikan sebagai benteng pertahanan demi menegakkan kedaulatan kerajaan khususnya kerajaan Jayakatwang yang telah menundukkan Singasari pada tahun 1291 M.


Mengenai peninggalan sejarah, Surabaya memang tidak memiliki peninggalan sejarah yang cukup banyak, karena daerah ini baru terbentuk setelah abad XI hingga abad XV. Tetapi penulis yakin jika di bawah permukaan daratan Surabaya tersimpan banyak benda arkeologis yang terpendam. Belakangan ini benda-benda tersebut telah muncul kepermukaan untuk ikut “berbicara” tentang peristiwa sejarah yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Melalui penemuan sumur kuno di Pandean-Peneleh, sejarah Surabaya mulai berbicara bahwa dahulu kota ini memiliki sejarah yang panjang.

Meskipun terdapat kekurangan, buku kecil ini perlu untuk dimiliki oleh publik sebagai konsumsi intelektual tentang sejarah Surabaya. Buku yang mengulas tentang peradaban Surabaya dengan metodologi sejarah dan terdapat pengantar tantang ilmu peradaban ini patut untuk dimiliki sebagai bahan referensi maupun sekedar bacaan semata. 

Untuk pemesanan dapat menghubungi WA 085204224147. Buku ini juga segera tersedia di toko buku terdekat di seluruh Indonesia serta dapat didapatkan melalui online shop.

Klasifikasi Buku

Judul             : Mencari Ҫūra-Bhaya. Telaah Historis Peradaban Surabay Dari Airlangga Hingga                                Hayam Wuruk.
Penulis           : Yebqi Farhan
Penerbit         : Ar-Ruzz Media-Yogyakarta.
ISBN          .  : 978-602-313-420-5
Tahun Terbit  : September 2019
Harga PO      : Rp. 63.000.